Clingak-clinguk itu bahasa jawa yang artinya tolah-toleh sambil mencari sesuatu persis monyet di atas pohon yang cari makanan. Maksud penerapan judul di blog ini ya berarti mengharapkan anda clingak-clinguk melihat isi blog ini.
Tuesday, January 27, 2009
LHOO ???
Trus yang aneh, itu di samping kanan ada lyric music blue bird kapan masangnya ya ?? Aku kok lupa pernah pasang itu hehehe. Mungkin ini sindrom pra 30 thn ya hehehe. Tapi yang pasti itu lirik lagu dari OST ending dari naruto shippuuden seri kesekian (lupa).
Orang yang aneh... -.-'
Rorimpandey - Soekias
Occation : Lala’s 25th Wedding Anniversary
Berdiri dari kiri. Joan, Jean, Nina, Edra, Okly (Nina's husband), Eduard, Aditya, Lisa, Lia, Cici, Jerry, Paul, Reynold, Defried and me.
Duduk. Oom Eddy, Tante Sandra aka Lala and Owen dipangku oom Eddy (anaknya Nina)
Big family, atau cuma aku yang 'big' ??? Hahaha... Yang ga ada Dina, Natalia, and John.
Wah, happy banget pas itu. Yang paling bikin happy karena semua sepupu bisa datang, and MAKANANNYA !!! Bener2 manado style !! Ada RW, garo rica, tinoransak, soup merah, soup bruineboon, huzarensla, maccaroni schotel, etc. Pokoke uenak. Salute to Lala !! She cooked all the food herself but the RW.
Miss that moment !!
2009
Let’s continue in bahasa.
Setahun lagi berlalu. SMS tahun baru yang aku terima rata2 isinya “tambah sukses, tambah sehat, banyak rejeki, tetap sehat, de el el… Pokoknya doa yang bagus-bagus. Tapi heran, ga ada yang pernah ingat dari mana asal kesuksesan, rejeki, dan kesehatan itu. Ga pernah ada yang kirim sms yang isinya “semoga tambah dekat dengan Tuhan.” Not even one, termasuk aku hehehe. Weleh, sejak kapan aku jadi religius gini ?? Mungkin kabel religius di otakku lagi nyambung dengan sempurna hehehe… Sudah lah, terserah orang mau kirim sms model gimana, wong ini sekadar (atau sekedar ??), wong ini Cuma tulisan sebelum tidur alias omongan wong ngantoek huehehe. Tapi kadang-kadang omongan orang ngantuk itu justru jujur (mungkin gak seh ??)
Peristiwa lain taun lalu yang paling penting, aku lulus kuliah. Mengutip penahbisan pendeta Sandi Nugroho 12 januari kemarin di GKI Pregolan Bunder, di buku liturgi ditulis : “Mereka memanggilku Pendeta !” aku ganti jadi “Mereka memanggilku Sarjana !” Bahagia. Bangga. Haru. Semua jadi satu. Kenapa bahagia? Karena itu sarjana yang tertunda sekian tahun. Bangga? Ya. Bangga karena bisa bikin orang tua bahagia. Haru? Karena aku lihat papa dan mamaku tersenyum bahagia waktu aku diwisuda. Semua ucapan terima kasih ke mereka tidak akan cukup sampai di pemindahan tali sarjana di topi togaku. Masih panjang man.
One big question. What's next, Alef ?